Teknologi Estetika Leaseir MHR Xcell Mendapat Apresiasi Bamsoet, Target Pertumbuhan Industri Kecantikan Capai Rp155,2 Triliun pada 2026

Table of Contents

 

Bamsoet Apresiasi Teknologi Estetika Leaseir MHR Xcell

BISNISTRUST.COM – Anggota DPR RI, yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet), memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran Leaseir MHR Xcell. Perangkat diode laser premium ini diklaim menawarkan solusi permanent hair removal dengan efisiensi dan tingkat kenyamanan yang tinggi, serta berstandar internasional.

Kehadiran teknologi estetika canggih seperti Leaseir MHR Xcell dinilai memperkuat ekosistem industri kecantikan nasional yang mengalami pertumbuhan pesat dan membuka peluang besar bagi dunia usaha, tenaga medis, serta konsumen.

“Teknologi estetika harus berkembang sejalan dengan tuntutan profesionalisme tenaga medis, standar alat kesehatan, serta edukasi publik. Kehadiran Leaseir MHR Xcell membuka peluang lebih besar bagi klinik estetika untuk meningkatkan mutu pelayanan menggunakan teknologi modern yang sesuai standar internasional,” ujar Bamsoet saat menghadiri acara peluncuran di Parle Senayan, Jumat malam (5/12/25).

Bamsoet Apresiasi Teknologi Estetika Leaseir MHR Xcell

Acara peluncuran tersebut turut dihadiri oleh International Business Director of Leaseir Francisco Martinez, CEO Cawandra Jaya Indonesia Ekawati Rahayu Putri (Ketua HIPMI Yogyakarta), Ketua Umum Kelompok Studi Dermatologi Laser Indonesia (KSDLI) Andreas Widiansyah, Bendahara KSDLI Reni Wiyakti Nanda Dewi, dan Dermatologist Ruri Pamela.

Proyeksi Pertumbuhan Sektor Kecantikan Indonesia

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan bahwa industri kecantikan Indonesia telah berkembang menjadi salah satu sektor paling dinamis dalam dua tahun terakhir. 

Laju pertumbuhan pasar yang meningkat mengindikasikan peluang ekonomi besar, yang menyentuh berbagai lapisan pelaku usaha, mulai dari UMKM hingga industri berbasis teknologi.

Nilai pasar produk kecantikan dan perawatan diri di Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai sekitar US$7,2 miliar (sekitar Rp115.200.000.000.000,00). 

Sektor ini diperkirakan akan tumbuh pesat hingga tahun 2026, mencapai US$9,7 miliar (sekitar Rp155.200.000.000.000,00). 

Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar kecantikan paling potensial di Asia Tenggara, didorong oleh populasi muda, penetrasi internet yang masif, dan terbukanya ruang kompetisi bagi merek lokal maupun internasional.

“Industri kecantikan sedang tumbuh cepat dan menjadi pintu bagi hilirisasi ekonomi kreatif. Banyak merek lokal mampu menembus pasar dengan kualitas bersaing dan pemanfaatan platform digital. Industri ini juga berkontribusi besar terhadap penciptaan nilai tambah, lapangan kerja, dan tumbuhnya ekosistem UMKM yang produktif," kata Bamsoet.

Inovasi dan Regulasi Sebagai Pilar Stabilitas

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, inovasi teknologi, seperti laser medis, bahan baku aktif, formulasi berbasis riset dermatologi tropis, hingga digitalisasi layanan estetika, akan menjadi pilar penting perkembangan industri kecantikan ke depan.

Selain inovasi, kewajiban sertifikasi halal untuk kosmetik, sertifikasi BPOM, hingga pengawasan terhadap prosedur berbasis perangkat medis menjadi faktor penentu stabilitas ekosistem industri.

“Pertumbuhan industri kecantikan harus bergerak pada jalur yang sehat. Kita membutuhkan inovasi seperti laser berteknologi tinggi, merek lokal yang kuat, klinik estetika yang kredibel, dan regulasi yang melindungi konsumen. Jika kepercayaan publik tumbuh, maka industri ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi kreatif dan bagian dari wajah baru industri kesehatan Indonesia,” pungkasnya.**(Dd)

Posting Komentar

Untuk kerjasama dan iklan di Bisnistrust.com, silahkan hubungi 0857-1857-1347