BEI Yakin Target IPO 66 Emiten 2025 Tercapai: Fokus Kualitas

Table of Contents

BEI Optimistis Target IPO 66 Emiten di 2025 Tercapai


Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 23 emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) hingga kuartal III tahun 2025, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp15,1 triliun. Fokus utama BEI bukan hanya pada jumlah emiten yang tercatat, tetapi juga pada kualitas perusahaan yang masuk ke pasar modal.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan pandangan optimis terhadap pencapaian target IPO tahun ini. Ia menekankan pentingnya kualitas perusahaan untuk keberlanjutan dan kepercayaan investor.

Kinerja IPO Hingga Kuartal III 2025

Menurut data yang ada, BEI telah berhasil mencatatkan 23 perusahaan yang melakukan IPO hingga akhir kuartal III 2025. Jumlah ini menunjukkan tren positif, terutama dilihat dari besarnya dana yang berhasil dikumpulkan, meskipun belum mencapai target awal sebanyak 66 emiten.

I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan hal ini dalam pernyataan tertulis pada Jumat, 3 Oktober 2025. Kondisi geopolitik global turut memengaruhi minat perusahaan untuk melakukan IPO.

Pertumbuhan Positif Dibandingkan Bursa Regional

Berdasarkan data dari World Federation of Exchanges per Agustus 2025, jumlah perusahaan yang tercatat di BEI mengalami pertumbuhan sebesar 0,95 persen year-to-date (YTD). Pertumbuhan ini lebih unggul dibandingkan beberapa bursa regional, seperti Thailand, Filipina, Vietnam (Ho Chi Minh), dan Singapura yang mengalami penurunan.

Nyoman menyatakan, "Kalau dilihat secara perbandingan, pertumbuhan BEI masih lebih baik daripada bursa kawasan." Hal ini menunjukkan kinerja positif BEI di tengah tantangan global.

Prospek dan Perencanaan di Kuartal IV 2025

Saat ini, terdapat 11 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO yang direncanakan hingga akhir tahun 2025. BEI juga menegaskan bahwa fokus utama bukan hanya pada percepatan proses pencatatan, melainkan juga pada kesiapan kualitas perusahaan.

Tujuan utama adalah memastikan perusahaan yang melantai di BEI sukses tidak hanya saat IPO, namun juga mampu mempertahankan kinerja yang baik, menjaga transparansi, dan membangun kepercayaan investor dalam jangka panjang.

Faktor Penentu Kinerja Emiten

Dari 23 IPO yang terjadi sepanjang tahun 2025, tercatat delapan saham mengalami penurunan harga di pasar sekunder, seperti emiten YUPI dan KAQI. Namun, BEI menilai fluktuasi jangka pendek di pasar sekunder bukanlah ukuran utama kualitas sebuah perusahaan.

Nyoman menjelaskan, harga saham di pasar sekunder sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari sentimen pasar, likuiditas saham, hingga portofolio investasi. Ia menekankan bahwa kinerja emiten sangat ditentukan oleh fundamental perusahaan, tata kelola yang baik, serta strategi bisnis jangka panjang yang terencana.

Strategi BEI untuk Mencapai Target

Menjelang akhir tahun 2025, BEI secara aktif memperkuat program pendampingan bagi para emiten. Berbagai inisiatif seperti go public workshop, coaching clinic, pertemuan one-on-one, dan acara networking rutin terus diadakan untuk mempercepat transformasi perusahaan menuju go public.

BEI juga terus berupaya meningkatkan edukasi kepada perusahaan agar lebih siap memasuki ekosistem pasar modal. Selain itu, BEI memperluas literasi terkait instrumen pendanaan lain seperti obligasi, sukuk, dan efek beragun aset.

Upaya Peningkatan Kualitas IPO

BEI sedang menyusun kajian strategis terkait IPO bersama para pemangku kepentingan untuk memperkuat regulasi dan infrastruktur pasar modal. Nyoman menegaskan bahwa standar kualitas IPO harus tetap terjaga, tidak hanya dari sisi formalitas, tetapi juga dari keberlangsungan usaha, tata kelola, dan kompetensi manajemen.

Dengan menggabungkan strategi kuantitas dan kualitas, BEI optimis dapat menutup tahun dengan hasil yang memuaskan. Nyoman menekankan bahwa pencapaian target 66 IPO adalah penting, namun yang lebih krusial adalah memastikan keberlanjutan emiten dan kepercayaan investor.

Posting Komentar

Untuk kerjasama dan iklan di Bisnistrust.com, silahkan hubungi 0857-1857-1347