BEI Sambut 3 IPO Raksasa: Ada Emiten BUMN? Simak Faktanya!

Table of Contents

BEI Bakal Kedatangan 3 Calon Emiten IPO Raksasa, Ada dari BUMN?


Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan adanya tiga perusahaan yang berada dalam antrean (pipeline) penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan kategori “mercusuar” atau lighthouse. Informasi ini disampaikan langsung oleh pihak BEI, memberikan gambaran menarik tentang perkembangan pasar modal Indonesia. Tercatat bahwa beberapa perusahaan besar bersiap untuk memasuki pasar saham.

Perkembangan IPO di BEI Saat Ini

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada 24 perusahaan yang melakukan IPO dan resmi tercatat di BEI. PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) baru saja mencatatkan sahamnya di bursa pada Kamis, 6 November 2025.

Lebih lanjut, Nyoman mengungkapkan bahwa masih terdapat 13 perusahaan lain yang juga sedang dalam proses IPO dan masuk ke dalam pipeline BEI. Beberapa di antaranya bahkan dikategorikan sebagai perusahaan lighthouse, yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada pasar.

Kategori Lighthouse dan Prospeknya

“Ada tiga lighthouse. Satu finance, yang kemudian kedua infrastruktur. Satu lagi mining,” jelas Nyoman di Gedung BEI, pada Kamis, 6 November 2025. Perusahaan-perusahaan ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar pada perkembangan pasar modal Indonesia.

Sebagai contoh, beberapa IPO kategori lighthouse sebelumnya antara lain adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUMI), dan Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).

Potensi Keterlibatan BUMN dalam IPO

Mengenai peluang keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam IPO, terutama yang masuk kategori lighthouse, Nyoman juga memberikan komentarnya. “Terkait dengan BUMN, kami menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak Kementerian BUMN sebelumnya, sekarang ke Danantara. Jadi harapan Bursa, ada lighthouse-lighthouse yang nanti berasal dari state-owned enterprise,” ujarnya.

Nyoman menekankan bahwa keterlibatan BUMN dalam IPO memiliki potensi besar untuk memperdalam pasar modal di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi BUMN dalam pasar saham.

Rencana Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia

Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia juga berencana mendorong BUMN beserta anak perusahaannya untuk melaksanakan IPO. Terdapat total 37 BUMN dan anak usaha yang terdaftar di Bursa. Rinciannya, ada 14 BUMN dan 23 anak perusahaan pelat merah yang datanya konsisten sejak tahun 2024.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa sovereign wealth fund ini akan berperan dalam mengembangkan pasar modal Indonesia, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. “Dari sisi supply, memang kami ingin perusahaan-perusahaan yang ada dalam Danantara siap untuk masuk menjadi emiten yang baik di Bursa,” ujar Pandu dalam acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 di Gedung BEI Jakarta pada 17 Oktober 2025.

Kinerja IPO BUMN Sebelumnya

Sebagai informasi, BUMN terakhir yang mencatatkan sahamnya di BEI adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini resmi melantai di bursa pada 24 Februari 2023 dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp9,06 triliun.

Di sisi lain, Danantara Indonesia memastikan bahwa sebagian dana investasi mereka akan dialokasikan ke pasar modal. Rencananya, total investasi mencapai US$10 miliar atau setara dengan Rp165,8 triliun. Pandu menyatakan bahwa sekitar 80% dari dana tersebut akan diinvestasikan pada proyek domestik, sementara sisanya akan ditempatkan di luar negeri.

Alokasi Dana Investasi Danantara

“Untuk tahun ini, sekitar 80% investasi akan dilakukan di dalam negeri, sebagian diinvestasikan di pasar publik, obligasi, dan pasar modal,” jelasnya. Keputusan investasi pada akhirnya tetap berada di tangan masing-masing investor.

Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul akibat keputusan investasi pembaca.

Posting Komentar

Untuk kerjasama dan iklan di Bisnistrust.com, silahkan hubungi 0857-1857-1347